7. Tidak Suka Angka 4 dan 9
https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/
Karena
angka 4 dan 9 tidak disukai maka sering tidak ada nomer kamar “4″ dan
“9″. “4″ dibaca “shi” yang sama bunyinya dengan yang berarti “mati”,
sedang “9″ dibaca “ku”, yang sama bunyinya dengan yang berarti “kurushii
/ sengsara”.
6. Suka Angka “8″
https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/
Harga-harga barang kebanyakan berakhiran “8″. Susu misalnya 198 yen. Tapi karena aturan sekarang ini mengharuskan harga barang yang dicantumkan sudah harus memasukkan pajak, jadi mungkin kebiasaan ini akan hilang. (Pasar = Yaoya = tulisan kanjinya berbunyi happyaku-ya atau toko 800).
5. Sinetron Horor Sering Muncul di Musim Panas
https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/
Kalau musim panas, sinetron di TV seringkali menayangkan hal-hal yang berbau seram (hantu).
4. Ciri Khas Drama Detektif
https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/
Drama detektif di TV, bunyi sirene (kyukyusha) biasanya muncul pada
menit-menit awal. Di akhir cerita, sebelum perkelahian mati-matian
biasanya penjahat selalu menceritakan semua rahasia kejahatannya.
3. Ada 2 Cara Membaca Tulisan Jepang
Sama dengan buku berhuruf Roman alphabet, huruf dibaca dari atas ke
bawah, yang kedua adalah dari kolom paling kanan ke arah kiri, sehingga
bagian depan dan belakang buku berlawanan dengan buku Roman alphabet
(halaman muka berada di “bagian belakang”).
2. Perbedaan Tatanan Bahasa
https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/
Kita (orang Indonesia) dan rekan-rekan dari Asia Tenggara lainnya
umumnya kalau memperkenalkan diri (jiko-shokai) sering memulai dengan
“minasan, konnichiwa” atau “minasan, konbanwa”. Mungkin ini karena
kebiasaan bahasa Indonesia untuk selalu memulai pidato dengan ucapan
selamat malam, dsb. Tapi ternyata janggal untuk pendengaran orang
Jepang, karena mirip siaran berita di TV. Seharusnya dimulai dengan
langsung menyebut nama dan afiliasi. Misalnya “Tanaka ken M1 no Anto
desu….dst.”, tidak perlu dengan “Minasan..konnichiwa…”.
1. Nama Keluarga
https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/
Kesulitan pertama yang muncul dalam urusan administratif di Jepang, kalau ditanya nama keluarga anda apa ?, karena kita tidak ada keharusan di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara untuk mencantumkan family name.