SEMUA UNIK


widgeo.net

BUKTI BARU ADA KEHIDUPAN DI PLANET MARS

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRRoXn0MkaD5-M53I7bBsQB-AdXr_8WPQL_Tih-epSqqXOuJB3J-emhvHgz-aiiCsQW7hQspDDRjHuhedtsQz-WoymIVhRcEptsnXcQ7SOGYowg8oQMkVrJOgxGpptGOd7aXGyQlEptkc/s320/2ufdg09.jpg
Waw….. sungguh menakjubkan……..!!!
Ternyata menurut para peneliti Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) belum lama ini berhasil menemukan data yang menguatkan dugaan bahwa pernah ada kehidupan di planet Mars ……
Wah2…. bisa jadi ni kalo planet Bumi penuh kita2 bisa transmigrasi rame2 ke planet Mars…
hohohooo…….
katanya sieh…. data2 penemuan tersebut diperoleh dari Compact Reconnaissance Imaging Spectrometer for Mars (CRISM) dan instrumen lainnya pada Orbit Pengintaian NASA di Mars. Dua alat ini mengidentifikasi material yang terdapat di Planet Merah itu dengan mengamati 500 macam warna yang dipantulkan sinar matahari. Menurut para peneliti NASA, lubang lubang yang terdapat di planet itu pernah menjadi danau, sungai, dan segala macam kumpulan air yang bisa menunjang kehidupan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK2zcYVEfgtepmklHLbAfZLSy6wGKfGyxkCe97SA4auIFDVqwB3zBo0MjUXfXQ97O2ym3Q7Fr8-ubW8qeFpzbr0PSniXZiLG8TH09mSH3T3_2MPuf9fWUYcejyCyWkOry0XKLJnFuJiLU/s320/marssea2.jpg
Hal yang mencengangkan adalah terdapat tanda-tanda bahwa pernah ada banyak air di planet itu. Ini artinya, pernah ada kehidupan di Mars papar Scott Murchie dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory, Maryland. Hal senada disampaikan John Mustard, peneliti dari Brown University. Mustard mengatakan, pantulan warna yang dikirim CRISM menunjukkan adanya tanda-tanda bekas genangan air di Mars.
Ada tanda tanda kehidupan di Mars. Mungkin itu berasal dari interaksi antara bebatuan dan air sekira 3 hingga 6 miliar tahun silam. Temuan Murchie dan Mustard ini sejalan dengan temuan peneliti dari University of Arizona yang terlibat dalam misi wahana tak berawak Phoenix Mars Landers. Seperti diketahui, saat ini Phoenix yang dilengkapi dengan laboratorium mini tengah meneliti kandungan tanah Mars.
Hasil penelitian para ilmuwan berhasil menemukan jejak es di Kutub Utara Mars. Bongkahan putih yang diambil menggunakan lengan robot pada tersebut mencair ketika dibiarkan selama beberapa hari. Tidak hanya itu, para peneliti juga berhasil mendeteksi pH planet itu, yakni mengandung pH antara 8 hingga 9.
Terdapat magnesium, sodium, potasium, dan chlorida di tanah Mars. Kondisi tanah seperti itu cocok ditanami asparagus, buncis hijau, dan lobak,ujar Peter Smith peneliti dari University of Arizona seraya mengatakan bahwa saat ini para peneliti tengah berupaya untuk mengambil kembali contoh es di planet Mars.
Pada tubuh Phoenix, NASA memasang instrumen laboratorium yang dapat dikendalikan dari Bumi. Misi utama Phoenix adalah mendeteksi adanya jejak kehidupan di planet yang berjarak 680 juta kilometer dari Bumi itu. Phoenix akan menjalankan misinya selama 90 hari.

DITEMUKANNYA FOSIL PADA SAAT PENJELAJAHAN DI PLANET MARS

Perburuan fosil di planet Mars, sangat berhubungan dengan sebuah teori baru mengenai bagaimana lautan terbentuk di planet Merah pada jaman dulu, serta ke depannya menunjukkan titik-titik terbaik.
Berdasarkan struktur geologi dataran utara di Mars, sebuah penelitian menunjukkan, bahwa air terbentuk sebagaimana air tanah secara perlahan meresap ke atas melalui retakan di lapisan atas.
Proses ini akan membuat danau dan laut secara cepat, hanya dalam hitungan tahun saja, tapi juga bisa menyokong eksistensi air selama seribu tahun. Demikian dikutip dari National Geographic, Senin (8/11/2010).
Bagaimanapun, meski planet Mars dulunya cukup berair, akan tetapi planet tersebut tidak memiliki atmosfer yang cukup tebal. Banyak para ilmuwan yang berpikir, bahwa jika memang ada kehidupan yang berevolusi di Mars, tempat terbaik untuk mencarinya adalah tempat dimana cairan air terlindungi dari perubahan suhu yang ekstrim, juga dari radiasi ultraviolet matahari yang merusak.
“Untuk menemukan kehidupan, kita harus melihat ke wilayah planet dimana keberadaan air cukup stabil. Untuk kasus planet Mars, airnya ada di bawah permukaan tanah,” ujar J. Alexis Palmero Rodriguez dari Planetary Science Institute di Arizona.
Hal ini menimbulkan sebuah dilema bagi para pemburu fosil, karena untuk menggali, demi menemukan jejak kehidupan di planet Mars membutuhkan waktu dan peralatan yang tidak tersedia di kendaraan penjelajah robotik yang dikirimkan untuk mengeksplor permukaan planet tersebut.
Tapi menurut penelitian terakhir, air yang merembes di wilayah utara Mars, mungkin adalah air yang sangat purba, yang terperangkap di bawah permukaan tanah untuk waktu yang sangat lama, sampai milyaran tahun. “Lingkungan tersebut adalah tempat yang stabil bagi organisme untuk tumbuh dan berevolusi,” kata Rodriguez.
Itu berarti, bahwa beberapa batuan sedimen di tempat bekas lautan purba di Mars, menyimpan fosil kehidupan Mars yang mungkin bisa diakses melalui kendaraan penjelajah robotik.

DITEMUKAN NYA FOSIL PADA PENJELAJAHAN DI PLANET MARS

 Perburuan fosil di planet Mars, sangat berhubungan dengan sebuah teori baru mengenai bagaimana lautan terbentuk di planet Merah pada jaman dulu, serta ke depannya menunjukkan titik-titik terbaik.
Berdasarkan struktur geologi dataran utara di Mars, sebuah penelitian menunjukkan, bahwa air terbentuk sebagaimana air tanah secara perlahan meresap ke atas melalui retakan di lapisan atas.
Proses ini akan membuat danau dan laut secara cepat, hanya dalam hitungan tahun saja, tapi juga bisa menyokong eksistensi air selama seribu tahun. Demikian dikutip dari National Geographic, Senin (8/11/2010).
Bagaimanapun, meski planet Mars dulunya cukup berair, akan tetapi planet tersebut tidak memiliki atmosfer yang cukup tebal. Banyak para ilmuwan yang berpikir, bahwa jika memang ada kehidupan yang berevolusi di Mars, tempat terbaik untuk mencarinya adalah tempat dimana cairan air terlindungi dari perubahan suhu yang ekstrim, juga dari radiasi ultraviolet matahari yang merusak.
“Untuk menemukan kehidupan, kita harus melihat ke wilayah planet dimana keberadaan air cukup stabil. Untuk kasus planet Mars, airnya ada di bawah permukaan tanah,” ujar J. Alexis Palmero Rodriguez dari Planetary Science Institute di Arizona.
Hal ini menimbulkan sebuah dilema bagi para pemburu fosil, karena untuk menggali, demi menemukan jejak kehidupan di planet Mars membutuhkan waktu dan peralatan yang tidak tersedia di kendaraan penjelajah robotik yang dikirimkan untuk mengeksplor permukaan planet tersebut.
Tapi menurut penelitian terakhir, air yang merembes di wilayah utara Mars, mungkin adalah air yang sangat purba, yang terperangkap di bawah permukaan tanah untuk waktu yang sangat lama, sampai milyaran tahun. “Lingkungan tersebut adalah tempat yang stabil bagi organisme untuk tumbuh dan berevolusi,” kata Rodriguez.
Itu berarti, bahwa beberapa batuan sedimen di tempat bekas lautan purba di Mars, menyimpan fosil kehidupan Mars yang mungkin bisa diakses melalui kendaraan penjelajah robotik.

Populer